ADA LIMA FAKTOR
YANG HARUS ADIK-ADIKPERTIMBANGKAN
SAAT AKAN
MENJADI MAHASISWA
Sebagai mahasiswa,
adik-adik telah memiliki tanggung jawab yang besar, baik kepada diri send
iri maupun kepada oranglain. Bukankah Mahasiswa itu adalah “agent of change”? change for what? Secara sederhana saja, seorang mahasiswa itu harus bisa mengubah dirinya sendiri terlebih dahulu, yang awalnya malas-malasan kemudian berubah menjadi rajin dan semangat dalam menjalani kehidupan dan perkuliahan. Seorang mahasiswa harus bisa mengubah keadaannya, keadaan keluarganya, dan yang terpenting adalah mahasiswa harus bisa mengubah tatanan masyarakat yang rusak. Sekarang adik-adik harus menyadari bahwa adik-adik sudah bukan lagi siswa atau anak SMA yang segala sesuatunya masih harus diatur oleh oranglain dan masih minta uang jajan dari orangtua. Sekarang mumpung adik-adik masih awal perkuliahan, adik-adik harus bisa mengatur hidup adik-adik sendiri.
iri maupun kepada oranglain. Bukankah Mahasiswa itu adalah “agent of change”? change for what? Secara sederhana saja, seorang mahasiswa itu harus bisa mengubah dirinya sendiri terlebih dahulu, yang awalnya malas-malasan kemudian berubah menjadi rajin dan semangat dalam menjalani kehidupan dan perkuliahan. Seorang mahasiswa harus bisa mengubah keadaannya, keadaan keluarganya, dan yang terpenting adalah mahasiswa harus bisa mengubah tatanan masyarakat yang rusak. Sekarang adik-adik harus menyadari bahwa adik-adik sudah bukan lagi siswa atau anak SMA yang segala sesuatunya masih harus diatur oleh oranglain dan masih minta uang jajan dari orangtua. Sekarang mumpung adik-adik masih awal perkuliahan, adik-adik harus bisa mengatur hidup adik-adik sendiri.
Ada beberapa tips dari
Alicia Kosasih, seorang kandidat BSBA Boston University dibidang Manajemen
Teknologi dan operasi. Mudah-mudahan bisa memberikan pencerahan kepada adik-adik
dan lebih “ngeh” bagaimana cara memilih jurusan yang tepat sebelum nanti
terlambat.
Lantas apa saja faktor
yang harus adik-adik pertimbangkan ketika akan memilih jurusan di perguruan
tinggi? Nah menurutnya ada lima faktor utama yang tidak boleh ditinggalkan
ketika adik-adik akan membuat keputusan, yaitu Passion, Talent, Motivation,
Personal Values, dan Future Expectations. Agar adik-adik tidak kebingungan maka
disini saya akan menjabarkan semuanya.
1. Passion
Menurut
saya, passion adala salah satu faktor yang paling penting ketika adik-adik akan
memilih jurusan diperguruan tinggi, bayangkan oleh adik-adik ketika adik-adik
masuk ke jurusan yang tidak adik-adik sukai, pastinya adik-adik akan merasakan
stuck selama empat tahun tersebut, tentunya hal itu bukanlah sesuatu yang
diinginkan oleh adik-adik yang akan mengalami masa-masa perkuliahan selama
empat tahun kedepan, waktu kulia adik-adik akan sama sekali menjadi tidak
menarik kalau adik-adik melakukannya karena terpaksa.
Ketika
adik-adik merasakan hal tersebut, nah adik-adik coba cari kegiatan dikampus
yang menarik bagi adik-adik untuk berpartisipasi didalamnya, menurut Alicia
Kosasih, ketika ia sedang berkuliah di Boston University, ada lebih dari lima
ratus student organization and movement yang bisa kamu ikuti. Jangan takut
ketika adik-adik merasa memilih jurusan yang eksentrik, karena salah satu
keunggulan pendidikan di amerika adalah Limitless Choice of major. Apapun
jurusan yang muncul dipikiran adik-adik, biasanya pasti akan ada universitas
disini yang menyelenggarakan program tersebut. Tentunya semua orang punya
ekspektasi ideal tentang dream jobsnya. Nah, impian adik-adik ini bisa
dijadikan sebagai motivasi dalam memilih jurusan nantinya.
2. Talent
Coba
adik-adik nilai diri adik-adik sendiri dalam hal performance dan prestasi di
sekolah. Jadi pastinya adik-adik harus lebih bisa memanage waktu dan kemampuan
supaya adik-adik tidak keteteran dalam mengerjakan tugas. Hal apa saja yang
sudah adik-adik lakukan ketika masi disekolah baik itu dari sisi akademis maupun
dari sisi non akademis seperti Osis, jadi event organizer untuk sport
competition, ketua dari fund raising project dll. Atau adik-adik merasa lebih
baik dalam mengerjakan suatu bidang, misalnya mendesain eksperimen, solve
numerical problems, mendesain software and applications, meliput berita,
membangun small businesses atau communicating with other people. Selain itu
kebiasaan adik-adik dalam belajar juga boleh jadi bahan pertimbangan. Apa
adik-adik tipe yang lebih suka keluar dan berkomunikasi dengan orang lain atau
adik-adik adalah tipe yang sanggup duduk berjam-jam dan menyelesaikan
assignment sendiri? Biarpun kesannya hal-hal itu kurang ada kaitannya dengan
memilih jurusan, menrut saya sebenarnya ini lumayan penting.
3. Motivation
Menurut
pandangan saya, motivasi adalah salah satu dari makna kehidupan. Sulit rasanya
bagi saya untuk membayangkan kalau kuliah tanpa motivasi, tanpa tujuan, tanpa
arah yang jelas setela lulus kita mau apa. Selama ini pula saya sering menemui
teman-teman saya yang mengeluh karena mereka sudah tidak memiliki motivasi lagi
untuk kuliah. Alasan sederhana yang sering mereka lontarkan adalah mereka
merasa salah memilih jurusan kuliah, kamu tidak akan pernah tahu, apa yang
menyebabkan itu terjadi pada dirimu. Ketika kamu berhasil membuat bbeberapa
nominasi jurusan yang kamu minati, coba adik-adik bertanya kepada diri sendiri,
apa yang memotivasi adik-adik untuk memilih jurusan tersebut? Apakah adik-adik
awalnya memilih jurusan tersebut murni karena didasari oleh minat, bakat dan personal
values? Atau hanya karena adik-adik merasa tertekan oleh orangtua atau
teman-teman sekitar? Tentunya adik-adik pernah mendengar orang-orang yang
akhirnya End Up di jurusan yang kurang mereka sukai, hanya karena sebaian besar
teman-teman dekat mereka memutuskan untuk mendalami jurusan tersebut.
Ada
lagi alasan lain kenapa biasanya sering terjadi salah dalam memilih jurusan,
yaitu opini orang lain. Menanggapi pemikiran seperti ini, adik-adik bisa
menjawabnya, “apa yang menurut sebagian orang benar, belum tentu itu pas dengan
apa yang sebenarnya saya mau dan butuhkan? Motivasi menurut saya sangat
penting. Adik-adik harus yakin dan bisa pastikan bahwa motivasi tersebut akan
tetap menyala selama empat tahun kedepan dalam melewati masa-masa kuliah ini.
4. Personal
Values
Sekarang
pikirkanlah beberapa nilai dan prinsip yang akan menghantarkan kehidupan
adik-adik untuk melihat dunia. Agar lebih gampang maka akan lebih baik kalau
saya contohkan langsung, misalkan mengambil jurusan Ilmu Lingkungan. Bagi saya,
contoh ini menarik karena dalam jurusan ini banyak menggabungkan ilmu eksakta
dan moral values dalam analisisnya. Ketika anda diberikan dua pilihan antara
menghilangkan daerah hijau supaya pembangunan bisa terus maju atau
mempertahankan lahan alami tersebut, mana yang akan adik-adik pilih? mungkin bagi
mereka urbanisasi lebih penting, dan mereka tidak keberatan kalau pohon-pohon
ditebang semua. Akan tetapi ada pihak yang mementingkan adanya lahan hijau.
Percaya atau tidak, Personal Values juga akan mempunyai peranan penring ketika
adik-adik terjun di sebuah jurusan, apa yang menurut kamu benar bisa jadi di
jurusan tertentu. Tentunya akan sulit untuk menjalani suatu jurusan yang
nilai-nilainya kurang sesuai dengan personality dan personal values adik-adik.
5. Future
Expectation (and Realities)
Buat
saya, mencari keseimbangan di faktor ini yang paling ulit. Keseimbangan antara
motivasi, talenta, dan pasion. Pertama, ada diantara kita yang sangat tertarik
sama suatu jurusan, tapi dia sadar akan kemampuannya yang kurang cocok untuk
mendalami bidang tersebut. Kedua ada lagi orang-orang yang sebenarnya punya
kemampuan yang cukup disruatu bidang, tetapi mereka tidak tertarik untuk
mengambil jurusan tersebut. Dan ada yang ketiga, kemampuan mereka sangat bagus
sesuai dengan minat dan bakat, tapi mereka tahu bahwa peluangnya untuk berkarir
dibidang tersebut sangat tipis.