Selasa, 22 November 2016

jangan sampai salah memilih jurusan

ADA LIMA FAKTOR YANG HARUS ADIK-ADIKPERTIMBANGKAN
SAAT AKAN MENJADI MAHASISWA


Sebagai mahasiswa, adik-adik telah memiliki tanggung jawab yang besar, baik kepada diri send
iri maupun kepada oranglain. Bukankah Mahasiswa itu adalah “agent of change”? change for what? Secara sederhana saja, seorang mahasiswa itu harus bisa mengubah dirinya sendiri terlebih dahulu, yang awalnya malas-malasan kemudian berubah menjadi rajin dan semangat dalam menjalani kehidupan dan perkuliahan. Seorang mahasiswa harus bisa mengubah keadaannya, keadaan keluarganya, dan yang terpenting adalah mahasiswa harus bisa mengubah tatanan masyarakat yang rusak. Sekarang adik-adik harus menyadari bahwa adik-adik sudah bukan lagi siswa atau anak SMA yang segala sesuatunya masih harus diatur oleh oranglain dan masih minta uang jajan dari orangtua. Sekarang mumpung adik-adik masih awal perkuliahan, adik-adik harus bisa mengatur hidup adik-adik sendiri.
Ada beberapa tips dari Alicia Kosasih, seorang kandidat BSBA Boston University dibidang Manajemen Teknologi dan operasi. Mudah-mudahan bisa memberikan pencerahan kepada adik-adik dan lebih “ngeh” bagaimana cara memilih jurusan yang tepat sebelum nanti terlambat.
Lantas apa saja faktor yang harus adik-adik pertimbangkan ketika akan memilih jurusan di perguruan tinggi? Nah menurutnya ada lima faktor utama yang tidak boleh ditinggalkan ketika adik-adik akan membuat keputusan, yaitu Passion, Talent, Motivation, Personal Values, dan Future Expectations. Agar adik-adik tidak kebingungan maka disini saya akan menjabarkan semuanya.
1.      Passion
Menurut saya, passion adala salah satu faktor yang paling penting ketika adik-adik akan memilih jurusan diperguruan tinggi, bayangkan oleh adik-adik ketika adik-adik masuk ke jurusan yang tidak adik-adik sukai, pastinya adik-adik akan merasakan stuck selama empat tahun tersebut, tentunya hal itu bukanlah sesuatu yang diinginkan oleh adik-adik yang akan mengalami masa-masa perkuliahan selama empat tahun kedepan, waktu kulia adik-adik akan sama sekali menjadi tidak menarik kalau adik-adik melakukannya karena terpaksa.
Ketika adik-adik merasakan hal tersebut, nah adik-adik coba cari kegiatan dikampus yang menarik bagi adik-adik untuk berpartisipasi didalamnya, menurut Alicia Kosasih, ketika ia sedang berkuliah di Boston University, ada lebih dari lima ratus student organization and movement yang bisa kamu ikuti. Jangan takut ketika adik-adik merasa memilih jurusan yang eksentrik, karena salah satu keunggulan pendidikan di amerika adalah Limitless Choice of major. Apapun jurusan yang muncul dipikiran adik-adik, biasanya pasti akan ada universitas disini yang menyelenggarakan program tersebut. Tentunya semua orang punya ekspektasi ideal tentang dream jobsnya. Nah, impian adik-adik ini bisa dijadikan sebagai motivasi dalam memilih jurusan nantinya.
2.      Talent
Coba adik-adik nilai diri adik-adik sendiri dalam hal performance dan prestasi di sekolah. Jadi pastinya adik-adik harus lebih bisa memanage waktu dan kemampuan supaya adik-adik tidak keteteran dalam mengerjakan tugas. Hal apa saja yang sudah adik-adik lakukan ketika masi disekolah baik itu dari sisi akademis maupun dari sisi non akademis seperti Osis, jadi event organizer untuk sport competition, ketua dari fund raising project dll. Atau adik-adik merasa lebih baik dalam mengerjakan suatu bidang, misalnya mendesain eksperimen, solve numerical problems, mendesain software and applications, meliput berita, membangun small businesses atau communicating with other people. Selain itu kebiasaan adik-adik dalam belajar juga boleh jadi bahan pertimbangan. Apa adik-adik tipe yang lebih suka keluar dan berkomunikasi dengan orang lain atau adik-adik adalah tipe yang sanggup duduk berjam-jam dan menyelesaikan assignment sendiri? Biarpun kesannya hal-hal itu kurang ada kaitannya dengan memilih jurusan, menrut saya sebenarnya ini lumayan penting.
3.      Motivation
Menurut pandangan saya, motivasi adalah salah satu dari makna kehidupan. Sulit rasanya bagi saya untuk membayangkan kalau kuliah tanpa motivasi, tanpa tujuan, tanpa arah yang jelas setela lulus kita mau apa. Selama ini pula saya sering menemui teman-teman saya yang mengeluh karena mereka sudah tidak memiliki motivasi lagi untuk kuliah. Alasan sederhana yang sering mereka lontarkan adalah mereka merasa salah memilih jurusan kuliah, kamu tidak akan pernah tahu, apa yang menyebabkan itu terjadi pada dirimu. Ketika kamu berhasil membuat bbeberapa nominasi jurusan yang kamu minati, coba adik-adik bertanya kepada diri sendiri, apa yang memotivasi adik-adik untuk memilih jurusan tersebut? Apakah adik-adik awalnya memilih jurusan tersebut murni karena didasari oleh minat, bakat dan personal values? Atau hanya karena adik-adik merasa tertekan oleh orangtua atau teman-teman sekitar? Tentunya adik-adik pernah mendengar orang-orang yang akhirnya End Up di jurusan yang kurang mereka sukai, hanya karena sebaian besar teman-teman dekat mereka memutuskan untuk mendalami jurusan tersebut.
Ada lagi alasan lain kenapa biasanya sering terjadi salah dalam memilih jurusan, yaitu opini orang lain. Menanggapi pemikiran seperti ini, adik-adik bisa menjawabnya, “apa yang menurut sebagian orang benar, belum tentu itu pas dengan apa yang sebenarnya saya mau dan butuhkan? Motivasi menurut saya sangat penting. Adik-adik harus yakin dan bisa pastikan bahwa motivasi tersebut akan tetap menyala selama empat tahun kedepan dalam melewati masa-masa kuliah ini.
4.      Personal Values
Sekarang pikirkanlah beberapa nilai dan prinsip yang akan menghantarkan kehidupan adik-adik untuk melihat dunia. Agar lebih gampang maka akan lebih baik kalau saya contohkan langsung, misalkan mengambil jurusan Ilmu Lingkungan. Bagi saya, contoh ini menarik karena dalam jurusan ini banyak menggabungkan ilmu eksakta dan moral values dalam analisisnya. Ketika anda diberikan dua pilihan antara menghilangkan daerah hijau supaya pembangunan bisa terus maju atau mempertahankan lahan alami tersebut, mana yang akan adik-adik pilih? mungkin bagi mereka urbanisasi lebih penting, dan mereka tidak keberatan kalau pohon-pohon ditebang semua. Akan tetapi ada pihak yang mementingkan adanya lahan hijau. Percaya atau tidak, Personal Values juga akan mempunyai peranan penring ketika adik-adik terjun di sebuah jurusan, apa yang menurut kamu benar bisa jadi di jurusan tertentu. Tentunya akan sulit untuk menjalani suatu jurusan yang nilai-nilainya kurang sesuai dengan personality dan personal values adik-adik.
5.      Future Expectation (and Realities)

Buat saya, mencari keseimbangan di faktor ini yang paling ulit. Keseimbangan antara motivasi, talenta, dan pasion. Pertama, ada diantara kita yang sangat tertarik sama suatu jurusan, tapi dia sadar akan kemampuannya yang kurang cocok untuk mendalami bidang tersebut. Kedua ada lagi orang-orang yang sebenarnya punya kemampuan yang cukup disruatu bidang, tetapi mereka tidak tertarik untuk mengambil jurusan tersebut. Dan ada yang ketiga, kemampuan mereka sangat bagus sesuai dengan minat dan bakat, tapi mereka tahu bahwa peluangnya untuk berkarir dibidang tersebut sangat tipis.